Besarnya Pahala Qurban di hari raya Idul Adha

Tidak lama lagi kita akan menjumpai hari raya Idul Adha. Alloh swt memerintahkan kita untuk qurban pada tanggal 10 Dzulhijah setelah selesai sholat Idul Adha sebagaimana difirmankan oleh Alloh dalam Al Qur'an surat Al Kautsar ayat 1 - 3 :



Artinya
Sesungguhnya Kami telah memberi padamu Muhammad telaga Kautsar. Maka sholatlah (Idul Adha) karena Tuhanmu dan menyembelihlah (qurbanlah). Sesungguhnya orang-orang yang benci kepadamu Muhammad, dia putus kebaikannya.

Alloh swt tidak menghendaki daging qurban, melainkan ketaqwaan kita, firman Alloh dalam Al Qur'an surat Al Hjj ayat 37 :

Artinya

Niscaya tidak sampai kepada Alloh daging Unta dan tidak sampai kepada Alloh darah Unta, akan tetapi yang sampai kepada Alloh adalah ketaqwaan kalian. Demikianlah Alloh telah menundukkan Unta untuk kalian agar kalian mengagungkan kepada Alloh terhadap apa-apa yang telah Alloh tunjukkan kepada kalian dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Sunnah siapakah Qurban itu ?

Rosululloh saw menjelaskan dalam Hadits beliau yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah sbb :

Dari Zaid anak laki-lakinya Arqom berkata, sahabat bertanya kepada Rosululloh saw : "Ya Rosululloh apakah qurban itu ?"
Dijawab dalam sabda beliau : "Qurban merupakan sunnah (kelakuan) Bapak kalian yaitu Nabi Ibrohim as"
Sahabat bertanya lagi : "Apakah manfaat qurban bagi kami y
a Rosululloh ?"
Dijawab oleh Rosululloh : "Setiap satu rambut dari binatang qurban diberi pahala satu kebaikan"
Sahabat bertanya lagi : "Kalau bulu halus bagaimana ?
Dijawab oleh Rosululloh : "Setiap rambut dari bulu yang halus juga satu kebaikan".


Apakah sanksi bagi orang yang mampu melaksanakan qurban namun dia enggan/ tidak mau berqurban ?" Rosululloh saw dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah menjelaskan :

Rosululloh saw bersabda : "Barang siapa yang memiliki keluasan rezqi, tidak qurban, maka jangan mendekat sungguh dia pada tempat sholatku".

Do'a Nabi Muhammad saw ketika menyembelih qurban, sesuai dengan sabda beliau pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:

Jabir anak laki-lakinya Abdillah berkata : "Saya datang bersama Rosululloh saw pada Hari Raya Idul Adha dengan orang-orang yang sholat, maka ketika Nabi telah menyelesaikan kutbah beliau turun dari mimbar dan diberi kambing gibas kemudian beliau menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca do'a : "Dengan nama Alloh, Alloh Maha Besar, ini hewan qurban dariku (Nabi) dan dari orang yang belum menyembelih qurban dari umatku".

Qurban merupakan amalan ibadah yang sangat disenangi oleh Alloh swt, sesuai hadits Nabi :

Artinya
Rosululloh saw bersabda: "Tidak ada amalan ibadah anak turun Adam pada hari menyembelih yang lebih disenangi oleh Alloh swt dibandingkan mengalirkan darah (menyembelih hewan qurban).
Sesungguhnya hewan qurban niscaya datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulu, kuku kakinya, dan darah qurban niscaya jatuh dari Alloh pada tempat (pahala diberikan oleh Alloh) sebelum darah tesebut jatuh ke bumi.
Maka bersenang-senanglah dengan hewan qurban, dirinya.
Hadits lain yang diriwayatkan oleh Nasai, Rosululloh saw ketika menyembelih hewan qurban membaca Basmallah dan Takbir.


Artinya
Sesungguhnya NabiNya Alloh saw menyembelih qurban 2 ekor kambing gibas yang bertanduk keduanya, berwarna putih kehitaman keduanya, Nabi menginjak lambung keduanya dan Nabi menyembelih keduanya, Nabi membaca basmallah dan membaca takbir.
Apakah qurban patungan dibolehkan ? Hadits Riwayat Nasai menjelaskan hal itu.


Artinya
Ibnu Abas berkata : "Ketika saya bersama Nabi dalam bepergian, datanglah waktu hari menyembelih qurban (tanggal 10 Dzulhijah), maka kami patungan untuk seekor Unta dari 10 orang dan seekor Sapi dari 7 orang".
Qurban pada jaman Rosululloh saw dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi :


Artinya
Umar anak laki-lakinya Abdillah berkata : "Saya mendengar dari Atho' anak laki-lakinya Yasar, Atho' berkata : " Saya bertanya kepada Ayub orang Ansor, bagaimana qurban pada jaman Rosululloh saw ?"
Ayub menjawab : "Ada seorang laki-laki menyembelih qurban seekor kambing untuk dirinya dan keluarganya, maka
mereka makan dan memberi makan sehingga manusia berlomba-lomba, maka jadilah qurban seperti yang kamu lihat".Berapakah umur hewan yang boleh untuk qurban ? Dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud :Artinya

Rosululloh saw bersabda : "Kalian jangan menyembelih hewan qurban yang belum cukup umurnya kecuali jika kalian mengalami kesulitan mencari yang cukup umurnya, maka menyembelihlah kambing muda (yang besar badannya) dari jenis kambing gibas".

Didalam Aun Al Ma'budi juz 7 halaman 303 dijelaskan umur hewan qurban sbb :

Hewan Musinah maksudnya adalah hewan yang cukup umurnya, untuk Unta umur 5 - 6 tahun, Sapi umur 2 - 3 tahun, Kambing gibas dan Kambing kacang (kambing Jawa, yang halus bulunya) umur 1 tahun.

Hewan qurban tidak boleh cacat. Sejauh manakah hewan yang memenuhi syarat ?
Hadist Riwayat Tirmidzi menjelaskan sbb :
Artinya
Rosululloh saw melarang hewan qurban yang putus tanduknya dan telinganya.

Qotadah berkata : "Saya menceritakan hal ini kepada Said anak laki-lakinya Musayyab, maka berkata Said : "Hewan qurban yang putus tanduknya dan telinganya mencapai setengahnya, jika lebih dari itu maka dilarang oleh Nabi".

Lebih jauh Rosululloh saw memerintahkan agar kita meneliti hewan qurban seperti hadits beliau yang diriwayatkan oleh Nasai :
Artinya
Dari Ali r.a. berkata : "Rosululloh saw memerintahkan kepada kami supaya kami meneliti mata dan telinga hewan qurban. Nabi tidak menyembelih hewan yang sobek bagian depan telinganya, tidak menyembelih hewan yang sobek telinga bagian belakangnya, tidak menyembelih hewan yang buntung ekornya, dan tidak menyembelih hewan yang berlobang daun telinganya."

LDII Bukan Aliran Sesat





MUI Menetapkan 10 Kriteria Aliran Sesat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan sebuah pedoman yang berisi 10 kriteria untuk mengidentifikasi sebuah ajaran dinyatakan aliran sesat.

"Suatu paham atau aliran keagamaan dapat dinyatakan sesat apabila memenuhi salah satu dari sepuluh kriteria," kata Ketua Panitia Pengarah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI Tahun 2007, Yunahar Ilyas. 10 kriteria itu antara lain:

1.    Mengingkari rukun iman (Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir, Qadla dan Qadar) dan rukun Islam (Mengucapkan 2 kalimat syahadah, sholat 5 waktu, puasa, zakat, dan Haji).
2.    Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar`i (Alquran dan as-sunah).
3.    Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4.    Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Alquran.
5.    Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
6.    Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7.    Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8.    Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir.
9.    Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah.
10.    Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i.

Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam menegaskan bahwa penetapan kriteria tersebut tidaklah dapat digunakan oleh sembarang orang dalam menetapkan bahwa suatu aliran itu sesat dan menyesatkan. "Ada mekanisme dan prosedur yang harus dilalui dan dikaji terlebih dahulu. Harus diingat bahwa tidaklah semudah itu dalam mengeluarkan fatwa," kata Ichwan.

Di dalam pedoman MUI tersebut dinyatakan, sebelum penetapan kesesatan suatu aliran atau kelompok terlebih dahulu dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data, informasi, bukti dan saksi, tentang paham, pemikiran, dan aktivitas kelompok atau aliran tersebut oleh Komisi Pengkajian.
Setelah itu, Komisi Pengkajian akan meneliti dan melakukan pemanggilan terhadap pimpinan aliran atau kelompok dan saksi ahli atas berbagai data, informasi, dan bukti yang telah didapat. Hasilnya akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan. Kemudian, bila dipandang perlu, maka Dewan Pimpinan akan menugaskan Komisi Fatwa untuk membahas dan mengeluarkan fatwa.

"Dalam batang tubuh fatwa mengenai aliran sesat juga ada poin yang menyatakan akan menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat hukum yang berlaku dan menyerukan agar masyarakat jangan bertindak sendiri-sendiri," kata Ichwan.

Dari 10 kriteria tersebut, tak ada satupun yang dikerjakan oleh warga LDII. Pengurus LDII dari pusat hingga pengurus anak cabang mendukung penetapan kriteria aliran sesat. Dengan demikian baik masyarakat, maupun aparat di daerah, dan pengambil keputusan akan lebih n baik masyarakat, maupun aparat di daerah, dan pengambil keputusan akan lebih mudah dalam menangani persoalan aliran-aliran atau kelompok-kelompok Islam di Indonesia. (LC/ANTARANEWS)

Sumber

P3K "Pertolongan Pertama Pada Kegalauan"




Suatu ketika di tengah malam sunyi, ringtone notifikasi memecah keheningan dan membuyarkan rasa kantuk yang sudah diujung mata;
“Mas beneran ya mbak ini sudah proses ? (baca: nikah)”
“Kabarnya sih iya.. :p”
“Lah terus saya gimana dong … ? (Jeng jeeeng…)”
“Ya, datenglah nanti kalau undanganya sudah jadi.. :p”
#LaluGalau
-----------------------------
Pertanyaan terakhir mestinya cuma retorika, bahwa jawabannya sudah tentu ‘life must go on, no matter what’. Namun ada yang menjalani retorika itu dengan penuh kegalauan, nggak mau makan (kalau nggak enak ya, :D), nggak mau tidur, dan yang paling parah nggak mau nafas lagi. Duh…. Atau ada juga yang cukup berkata ‘hidup terlalu berharga untuk dibawa galau, apalagi hanya olehmu’
Well, setiap orang rasanya pernah mengalami yang namanya ‘galau’. Frekuensinya macem-macem, ada yang sekali seumurnya atau bahkan mungkin ada yang rutin setiap hari #pfft. Sebabnya dan levelnya pun juga udah kayak kripik, macem-macem :D
Maka setelah masa perenungan yang panjang, saya berkesimpulan bahwa jika penyakit ini tak dicegah dan ditanggulangi dengan baik dan benar bisa jadi akan mewabah dan menyebabkan komplikasi, melumpuhkan semangat dan memburamkan pandangan akan masa depan. Lalu eksistensi dari peradaban umat manusia pun jadi terancam.
Maka menurut sumber-sumber yang kredibel dan telah dibuktikan oleh umat-umat terdahulu beberapa hal yang sekiranya bisa jadi P3K (Pertolongan Pertama Pada Kegalauan) antara lain :
1. Syukur
Tindakan pencegahan yang pertama akan gejala galau bisa dimulai dengan bersyukur akan setiap nikmat yang telah Allah beri. Bersyukur selain membatasi nafsu ‘ingin’ juga bisa menjadi jalan agar tidak tertimpa suatu musibah kegalauan (QS. An Nisa’ 147). Bahkan Allah menjanji akan menambah nikmat-Nya jika mau bersyukur(QS Ibrahim 7) Jadi sudahkah kita bersyukur akan nikmat Allah hari ini? Tidak usah mencari yang besar cukup dari hal-hal kecil, punya fisik sempurna, disayang dan dicinta orang tua. Bisa sekolah, kuliah dan bisa lain-lainnya … *termasuk bisa mengenalmu :)
2. Do’a
“Do’a adalah senjatanya orang iman” (HR. Al Hakim)
Jika kita tidak ingin tertimpa qodha’ yang tidak baik yang akan menjangkit galau, perbanyak saja berdo’a. Karena tidak ditolak Qadha' (ketentuan Allah) kecuali dengan do'a. (HR. Tirmidzi).
Kalau doa itu ibarat kita menebang pohon makan semakin sering dan semakin banyak kita berdo’a maka akan semakin cepat pula do’a itu ijabah, insyAllah. Dalam HR Tirmidzi Nabi bersabda “Barang siapa yang ingin dikabulkan do’anya oleh Allah dalam keadaan yang berat dan susah (baca : galau) maka perbanyaklah do’a diwaktu longgar”
Jadi misal kita ingin segera menikah seusai kuliah dan telah menjatuhkan pilihan maka do’a dan istikhorohnya harus dimulai sedini mungkin dan sepaling awal dari orang lain :)
3. Khusnudhon
Pencegah galau selanjutnya adalah berprasangka baik kepada Allah dan kepada sesama. Berprasangka baik pada Allah adalah tentang do’a kita pada-Nya
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” ((HR. Bukhari)
“Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnuzhon pada Allah” (HR. Muslim).
Dalam do’a kita yakin Allah akan memabalas. Bisa :
Yes;
Yes but not now;
I have a better plan for you;
Be Positif, There’s never a NO, karena Allah tak akan pernah menyia-nyiakan do’a hambanya
Khusnudhon berikutnya adalah kepada sesama. Prasangka jelek kepada sesama hanya akan membuat hati tidak tenang, malah malah bisa berlanjut menjadi penyakit hati, iri dengki dan semacamnya. Galau akut. Hindari kecanduan dalam socmed, karena disana pintu su’udzon, prasangka terbuka lebar, karena saat itu kita sedang menghadap dunia tanpa raut muka. Banyaklah bergaul di dunia yang sebenarnya, akan lebih banyak senyum terlihat disana.
Jika ada prasangka, tabayyun ke yang bersangkutan dan jangan ditunda. Dan mari berdamai dengan hati kita masing-masing.
4. Ilmu
Apa yang kita ketahui tentang kegalauan saat ini adalah bahwa ternyata ia berkembang dan memiliki level yang bermacam-macam. Jika galau tingkat Mahasiswa adalah ketika di PHPin dospem atau belum menemukan pendamping wisuda selain orangtua, maka kegalauan tingkat anak TK hanya sebatas ketika ia kehilangan uang jajannya yang 500 perak atau melihat mainannya dipegang anak lain. Kegalauan anak TK tidak akan berlaku bagi anak SD, SMP / SMA karena bertambahnya ilmu dan cara pandang mereka akan masalah.
Maka benar kalau Jack Sparrow bilang “The problem is not the problem. The problem is your attitude about the problem” Nah untuk memperbaiki attitude, wawasan, dan cara pandang kita akan permasalahan adalah dengan mengupdate ilmu. Jika tantangan kegalauan sebatas level SD maka dengan kita punya ilmu selevel SMP kita tak tenggelam didalamnya. Begitupun jika galau sudah selevel presiden kita bersiap dengan ilmu selevel dewa.
Untuk antisipasi galau level keduniaan ya sudah pas kalau kita belajar ilmu dunia setinggi-tingginya. Tapi untuk kegalauan level akhirat maka yang kita siapkan adalah ilmu yang tiada bandingannya : Mengkaji Qur’an Hadits !!
Sebagaimana kapal yang mampu mengontrol air laut tidak masuk kedalamnya sehingga ia tak tenggelam dilautan, seperti itulah ilmu dan cara pandang kita akan dunia mampu mengontrol kita tak tenggelam dalam segala kegaluannya dan tetap mampu berlayar (move on) ke tujuan besar kita (akhirat).
5. Utamakan Ibadah dan Amrin Jami’ Fii Sabilillah
Allah telah berfirman dalam hadits Khudsi yang diriwayatkan oleh Ibn Majjah “Hai anak Adam luangkanlah waktumu untuk beribadah kepadaku niscaya akan Aku penuhi hatimu dengan rasa kaya dan akan Aku tutup (penuhi) kebutuhanmu. Dan jika engkau tidak mengerjakannya (meluangkan waktu untuk ibadah) maka akan Aku penuhi hatimu dengan rasa sibuk dan tidak akan Aku penuhi kekuranganmu”
Kalau Allah sudah memenuhi hati kita dengan rasa kaya (syukur dan tidak merasa kurang) maka seberapapun yang kita miliki kita akan selalu merasa cukup dan tidak merasa kekurangan. Karena kaya adalah tentang bagaimana cara kita memiliki bukan tentang apa yang kita miliki.
Nah Allah telah jelas menjanjikannya maka dalam rapat kerja menyusun roadmap kehidupan kita zoom out dulu untuk tujuan besar kita, Akhirat. Lalu menempatkan urusan ibadah dalam peringkat pertama skala prioritas.
6. Istirja’
Dan pada akhirnya mungkin kita tak bisa menghindar dari qodar jelek menimpa kita. Maka saat itulah kita tetap harus berkeyakinan pada jawaban pengharapan (do’a) kita pada Allah bahwa, jika tidak iya, insyAllah nanti, atau Allah punya rencana lain yang lebih baik. Untuk menunggu ijabah yang masih nanti, tetap sabar dan tawakal adalah cara terbaiknya. Untuk ijabah yang semoga lebih baik adalah dengan istirja’. Maka jangan terlarut dalam kegalauan jika rencana kita belum atau tidak tercapai. Carilah lantai untuk bersujud tumpahkan semua kegalaun pada-Nya niscaya lebih melegakan daripada mengumbarnya di sosial media. (karena galau itu menular :D) Nggak percaya? Jika kamu sedang galau, silahkan malam ini tahajud dan ceritakan semuanya J Pada setiap musibah pada dasarnya Allah sedang memberi kesempatan kita untuk mendapatkan yang jauuuuh lebih baik dari apa yang kita lewatkan dengan istirja’.
إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيْبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِّنْهَا  ۞  رواه مسلم
Maka dalam kasus diawal tadi cara terbaik secepatnya adalah dengan istirja’ lalu berdo’a dan bersiap menyambut seseorang yang insyAllah jauh lebih baik :)
Sebagian besar kegalauan bersumber pada keinginan (hawa nafsu) yang tak kesampaian. Maka setiap harapan hendaknya jangan disandarkan hanya pada orang per orang. Selalu libatkan Allah dalam segala urusan dan sandarkan semua pengharapan pada Allah karena Dia adalah sebaik-baiknya yang mengabulkan do’a dan sebaik-baiknya yang menepati janji serta Maha segalanya. Jangan berhenti untuk update ilmu dan selalu khusnudhon billah.
Oh ya, pengertian GALAU sebenarnya adalah "God Always Listening And Understanding"
#GenerasiAntiGalau
Penulis : Muhammad Khoirudin
Sumber: http://ldii.or.id/nasehat/am/1423-p3k-pertolongan-pertama-pada-kegalauan.html